Setiap wanita pasti merasakan keputihan ini yang biasanya keluar karena banyaknya faktor salah satunya aktifitas yang berlebihan, stress ataupun setelah bersenggama,kurang menjaga kebersihan pada sekitar area organ intim. Bagaimana hukumnya keputihan? Untuk hukum keputihan disini ada 2 pendapat.Pertama, keputihan statusnya najis. Ini pendapat Imam as-Syafii menurut salah satu keterangan, as-Saerozi, ulama madzhab Syafiiyah, al-Qodhi Abu Yala,ulama madzhab hambali, dan beberapa ulama lainnya.Kedua, keputihan termasuk cairan suci, Ini pendapat hanafiyah, pendapat imam as-Syafii menurut keterangan yang lain, al-Baghawi, ar-Rafii,ulama madzhab Syafiiyah, dan Ibnu Qudamah,ulama madzhab hambali. Bagaimana hukum keputihan saat melaksanakan sholat? Untuk masalah shalat bagi wanita yang menderita keputihan, apabila cairan itu keluar terus menerus seperti orang beser, maka berlaku hukum seperti orang yang beser.
Cara yang harus dilakukan adalah dengan mensucikan kemaluan setelah itu disumbat dengan pembalut atau kapas. kemudian berwudlu dengan menyegerakan shalat.
Dari paparan diatas memang banyak pendapat yang berbeda pandangan dalam menghukumi cairan keputihan ini namun, adakalanya kita mengambil hukum yang lebih wara’atau lebih berhati-hati itu karena itu lebih baik. Jika anda akan melaksanakan sholat hendaknya membersihkan organ intim terlebih dahulu, serta menyegerakan melaksanakan wudhu dan sholat. Dan alangkah lebih baiknya ketika akan melaksanakan sholat hendaknya menggunakan panty liner sehingga cairan keputihan terhalang. Adapun jika keputihan yang berlebihan terus menerus keluar tetaplah melaksanakan sholat karena yakinilah kalau Allah maha mengetahui keadaan hambanya serta Maha pengampun. Keputihan yang berlebihan tidak untuk dijadikan Alasan untuk meninggalkan ibadah sholat yang menjadi kewajiban bagi setiap umat muslim. Semoga bermanfaat